LOKATARU Foundation is an organisation works for a realization of a collaborative and meaningful positive engagement among the state, communities and private sectors based on human rights values and the rule of law principles.

Our mission is to promote accountability of public and private institutions. We independently, fairly and objectively serve democracy, human rights and the rule of law by fighting abuse of power, corruption and human rights violation.

VISI

MISI

  • visi 1
  • visi 2
  • misi
  • misi

STRUKTUR ORGANISASI

MANAJEMEN

Delpedro Marhaen, S.H., M.H.

(Direktur Eksekutif)

Delpedro Marhaen meraih gelar Sarjana Hukum (2022) dan Magister Hukum (2024) dengan fokus studi akhir tentang teori hukum dan filsafat hukum dari Universitas Tarumanagara. Saat ini, ia sedang menempuh Magister Ilmu Politik di UPNVJ dengan fokus pada politik kewargaan dan transformasi politik demokrasi. Sebagai peneliti di Lokataru Foundation sejak 2019 dan di Center for Citizenship and Human Rights Studies (CCHRS) sejak 2023, ia aktif dalam berbagai penelitian. Publikasinya dapat ditemukan di berbagai media dan jurnal.

Daffa Batubara, S.M.

(Manajer Internal dan Program)

Daffa Batubara menempuh pendidikan di bidang ilmu manajemen, dengan fokus khusus pada Sumber Daya Manusia (SDM) di PPM School of Management. Ia memiliki minat yang mendalam terhadap isu keadilan ekonomi. Baginya, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di atas ketimpangan merupakan suatu kecacatan.

Hasnu, M.Sos.

(Manajer Penelitian dan Pengetahuan)

Hasnu adalah alumni Magister Ilmu Politik dari Universitas Nasional, Jakarta (2023). Sebagai penggerak sosial dan praktisi, ia fokus pada isu-isu ekonomi politik, bisnis dan hak asasi manusia, serta kepemiluan. Keahlian utamanya meliputi riset, analisis, advokasi, dan penulisan. Ia memiliki komitmen untuk mendorong perubahan kebijakan melalui kerja-kerja penelitian yang berbasis bukti dan perspektif yang berpihak pada keadilan sosial.

DIVISI INTERNAL DAN PROGRAM

Muzaffar Salim

(Pengelola Komunitas dan Jaringan)

Muzaffar Salim aktif merancang berbagai kegiatan sosial. Ketertarikannya pada isu anak muda dan demokrasi mendorongnya untuk merancang kegiatan yang berbasis partisipasi aktif anak muda. Baginya, perbaikan tata kelola negara yang demokratis dan inklusif harus melibatkan pemenuhan hak-hak kelompok tertentu, termasuk anak muda.

Ilham Ika Pratama, S.H.

()

Ilham Ika Pratama meraih gelar sarjana hukum dengan program keahlian Hukum Tata Negara. Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan magister di bidang Hukum Kekayaan Intelektual dan Teknologi di Universitas Indonesia. Ia memiliki minat dalam isu-isu hukum terkait teknologi dan hak asasi manusia. Hal ini karena teknologi dan hak asasi manusia merupakan dua hal yang tidak terpisahkan; artinya, teknologi harus memperhatikan dan mendukung hak-hak individu yang pada gilirannya memperkuat hak asasi manusia.

Farah Adhiba, S.Pd.

(Pengelola Kampanye dan Sosial Media)

Farah Adhiba meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2024. Dalam advokasinya untuk perbaikan tata kelola di bidang lingkungan dan keadilan iklim, ia memiliki spesialisasi dalam menggunakan kampanye digital. Keterlibatannya dalam isu ini bertujuan untuk mendorong perbaikan tata kelola bisnis dan perusahaan sebagai langkah untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan berperspektif hak asasi manusia.

DIVISI PENELITIAN

Tegar Afriansyah, S.Sos.

(Peneliti)

Tegar Afriansyah menyelesaikan studi Sosiologi di Universitas Nahdlatul Ulama pada tahun 2024, dengan fokus pada strategi bertahan hidup dan dinamika masyarakat dalam konteks urban. Ia kemudian mengembangkan studinya pada isu kebebasan berpendapat, khususnya kebebasan akademik dan otonomi keilmuan di perguruan tinggi. Hasil penelitiannya menjadi dasar bagi upaya perbaikan tata kelola dan regulasi di bidang pendidikan tinggi.

Dea Melrisa Agnesia, S.Sos.

(Peneliti)

Dea Melrisa Agnesia meraih gelar Sarjana Sosiologi di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia pada tahun 2024. Ketertarikannya pada isu keadilan gender, kelompok rentan, dan hak asasi manusia telah ia tekuni sejak masa kuliah hingga kini. Pengalamannya dalam isu-isu tersebut mendorongnya untuk terus melakukan advokasi, memastikan keadilan diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dalam masyarakat.

AREA KERJA