Selama beberapa tahun terakhir, kemunculan gerakan anarko-sindikalis di berbagai media meningkat secara signifikan terutama menjelang dan pasca peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day. Pemberitaan tersebut tak lepas dari atribut ‘hitam-hitam’ yang kerap dimaknai secara sembrono sebagai lambang universal gerakan ini, penangkapan dan represifitas aparat, serta tindakan “anarkis” yang diduga dilakukan.
Konferensi pers di Mabes Polri selepas Aksi May Day 2019 merupakan kali pertama negara resmi angkat bicara dan mengambil sikap terhadap gerakan anarko-sindikalis. Kapolri saat itu, Jenderal (Pol) Tito Karnavian memperkenalkan kelompok anarko-sindikalis sebagai terduga dalang di balik kerusuhan aksi May Day di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Bandung dan Makassar. Menurutnya, kelompok ini menerima doktrinisasi dari komunitas serupa dalam skala internasional dan baru terdeteksi di Indonesia beberapa tahun lalu. Kabar ini disusul dengan berbagai pemberitaan di media yang seakan mengkonfirmasi cap ‘perusuh’ yang disematkan Jenderal yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri tersebut.
Lengkapnya bisa kamu download di link berikut!!