Setelah sudah hampir satu bulan COVID-19 menghantam Indonesia, tercatat pada 2 April 2020 penyebaran virus ini telah menyentuh angka ribuan: 1.790 terkonfirmasi positif virus Corona, 112 orang dinyatakan sembuh dan 170 lainnya meninggal dunia.[1]Pemerintah telah melakukan pemeriksaan kepada 7.425 orang, sedangkan yang berada dalam perawatan sebanyak 1.508 orang.[2] Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan khusus provinsi DKI Jakarta tercatat hingga 3 April 2020 masing-masing sebesar 2.481 orang dan 2.013 orang.[3]
Melihat angka-angka yang kian hari terus meningkat tersebut, kekhawatiran kian mengemuka tatkala kita melihat ketidaksiapan Pemerintah. Respon pencegahan dan penanggulangan Pemerintah hingga saat publikasi ini dibuat serba carut marut; mulai dari aspek penyebaran informasi yang kurang memadai hingga terhambatnya akses warga atas layanan fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, demi menangkap kondisi riil di lapangan mengenai penanganan COVID-19 yang dilakukan Pemerintah, kami, Hakasasi.id, Lokataru Foundation serta Tim relawan mahasiswa membuka layanan call center warga sadar Corona terhitung sejak 16 Maret 2020.
Melalui catatan ini, kami hendak melaporkan hasil temuan layanan call center yang telah beroperasi selama 13 hari (16-28 Maret 2020). Dari hasil laporan (sementara) sebelumnya, kami mencatat sejumlah keluhan dimulai dari; kepanikan warga dalam merespon gejala pada dirinya yang identik dengan COVID-19 (batuk, flu, demam, sesak nafas), kesulitan dalam mengakses pelayanan fasilitas kesehatan, serta hambatan birokratisasi dan administrasi yang menyulitkan warga untuk melindungi diri dari serangan virus ini. Tidak hanya itu kami juga mencatat bagaimana kesulitan kami dalam mengadvokasi sejumlah keluhan-keluhan tersebut. Semua itu menandakan; masih absennya peran negara untuk melindungi warganya.
Lengkapnya bisa download di link paper berikut!