Lokataru Foundation merupakan organisasi nirlaba yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Didirikan pada bulan Mei 2017 atas prakarsa beberapa aktivis hak asasi manusia yang telah lama bekerja di bidang tersebut.

Berdirinya Lokataru Foundation ditujukan untuk memberikan kontribusi dalam setiap situasi pemenuhan dan penegakan hak asasi manusia sebagai tanggung jawab negara.

Di usia yang menjelang satu dekade, Lokataru Foundation telah berjejaring dengan banyak elemen masyarakat sipil. Kendati demikian, kami belum puas akan apa yang sudah tercapai dan akan terus berjejaring lebih banyak lagi.

Saat ini, Lokataru Foundation terdaftar pada Kementerian Hukum Republik Indonesia, dengan akta terbaru bernomor ………

VISI

MISI

Mengambil bagian dalam solidaritas hak asasi manusia di seluruh dunia

Memajukan akuntabilitas hak asasi manusia di lembaga-lembaga publik dan swasta melalui riset, advokasi, dan pengembangan kapasitas

STRUKTUR ORGANISASI

MANAJEMEN

Delpedro Marhaen, S.H., M.H.

(Direktur Eksekutif)

Delpedro Marhaen meraih gelar Sarjana Hukum (2022) dan Magister Hukum (2024) dengan fokus studi akhir tentang teori hukum dan filsafat hukum dari Universitas Tarumanagara. Saat ini, ia sedang menempuh Magister Ilmu Politik di UPNVJ dengan fokus pada politik kewargaan dan transformasi politik demokrasi. Sebagai peneliti di Lokataru Foundation sejak 2019 dan di Center for Citizenship and Human Rights Studies (CCHRS) sejak 2023, ia aktif dalam berbagai penelitian. Publikasinya dapat ditemukan di berbagai media dan jurnal.

Daffa Batubara, S.M.

(Manajer Internal dan Program)

Daffa Batubara menempuh pendidikan di bidang ilmu manajemen, dengan fokus khusus pada Sumber Daya Manusia (SDM) di PPM School of Management. Ia memiliki minat yang mendalam terhadap isu keadilan ekonomi. Baginya, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di atas ketimpangan merupakan suatu kecacatan.

Hasnu, M.Sos.

(Manajer Penelitian dan Pengetahuan)

Hasnu adalah alumni Magister Ilmu Politik dari Universitas Nasional, Jakarta (2023). Sebagai penggerak sosial dan praktisi, ia fokus pada isu-isu ekonomi politik, bisnis dan hak asasi manusia, serta kepemiluan. Keahlian utamanya meliputi riset, analisis, advokasi, dan penulisan. Ia memiliki komitmen untuk mendorong perubahan kebijakan melalui kerja-kerja penelitian yang berbasis bukti dan perspektif yang berpihak pada keadilan sosial.

DIVISI INTERNAL DAN PROGRAM

Muzaffar Salim

(Pengelola Program dan Komunitas)

Muzaffar Salim aktif merancang berbagai kegiatan sosial. Ketertarikannya pada isu anak muda dan demokrasi mendorongnya untuk merancang kegiatan yang berbasis partisipasi aktif anak muda. Baginya, perbaikan tata kelola negara yang demokratis dan inklusif harus melibatkan pemenuhan hak-hak kelompok tertentu, termasuk anak muda.

Farah Adhiba, S.Pd.

(Pengelola Kampanye dan Sosial Media)

Farah Adhiba meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2024. Dalam advokasinya untuk perbaikan tata kelola di bidang lingkungan dan keadilan iklim, ia memiliki spesialisasi dalam menggunakan kampanye digital. Keterlibatannya dalam isu ini bertujuan untuk mendorong perbaikan tata kelola bisnis dan perusahaan sebagai langkah untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan berperspektif hak asasi manusia.

DIVISI PENELITIAN

Avicenna

(Peneliti)

Avicenna memiliki ketertarikan mendalam dalam isu-isu hukum dan hak asasi manusia. Dengan latar belakang pendidikan di bidang ilmu hukum, komitmen yang dipegang olehnya terdapat menjaga penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia bagi masyarakat luas, terutama kelompok-kelompok yang terpinggirkan..

Ilham Ika Pratama, S.H.

(Peneliti)

Ilham Ika Pratama meraih gelar sarjana hukum dengan program keahlian Hukum Tata Negara. Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan magister di bidang Hukum Kekayaan Intelektual dan Teknologi di Universitas Indonesia. Ia memiliki minat dalam isu-isu hukum terkait teknologi dan hak asasi manusia. Hal ini karena teknologi dan hak asasi manusia merupakan dua hal yang tidak terpisahkan; artinya, teknologi harus memperhatikan dan mendukung hak-hak individu yang pada gilirannya memperkuat hak asasi manusia.

Dea Melrisa Agnesia, S.Sos.

(Peneliti)

Dea Melrisa Agnesia meraih gelar Sarjana Sosiologi di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia pada tahun 2024. Ketertarikannya pada isu keadilan gender, kelompok rentan, dan hak asasi manusia telah ia tekuni sejak masa kuliah hingga kini. Pengalamannya dalam isu-isu tersebut mendorongnya untuk terus melakukan advokasi, memastikan keadilan diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dalam masyarakat.

AREA KERJA

Untuk melakukan kerja-kerja publik yang terukur, kami beranggapan perlu adanya area sebagai batas-batas ke mana Lokataru Foundation melangkah. Atau bisa dikatakan aktivitas sehari-hari yang kami jalani. Area tersebut meliputi:

Riset (Research)

Lokataru Foundation tidak pernah bosan melakukan riset atau penelitian yang berkenaan dengan kepentingan publik atau masyarakat yang termarjinalkan. Bersama pengalaman lembaga maupun pekerja, kami akan terus melakukan riset. Tentunya membawa isu yang dirasa penting dan berdampak pada masyarakat, serta metodologi yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan.

Advokasi (Advocacy)

Kami merasa tidak cukup apabila hanya sekadar melakukan riset, tanpa dibuka kepada khalayak umum. Karena itu, segala temuan dan pengetahuan yang tertera pada riset akan disebarluaskan untuk khalayak umum.
Lebih dari itu, kami juga akan melakukan komunikasi, baik formal maupun non-formal terhadap pembuat, pelaksana, serta pengawas di sektor publik atau privat. Kerja seperti ini bertujuan sebagai variasi advokasi dan mendorong kepentingan publik secara langsung.

Pengembangan Kapasitas (Capacity Building)

Lokataru Foundation sadar, jika kerja-kerja publik dilakukan sendirian hanya memiliki probabilitas keberhasilan yang kecil. Dengan demikian, kami menginginkan ketersediaan wadah pengembangan kapasitas bersama.

Salah satunya lewat program Lokademia yang akan dijadikan sebagai wadah pembelajaran alternatif bagi masyarakat sipil. Program mengangkat materi yang berkaitan dengan kerja-kerja publik dan tersaji di media komunikasi resmi organisasi.